Function (Bahasa C)
- memudahkan dalam mengembangkan program. Program dibagi menjadi beberapa subprogram kecil, sehingga hal ini menjadi kunci dalam pembuatan program terstruktur.
- menghemat ukuran program, karena beberapa perintah yang sama dan dijalankan beberapa kali dalam program dapat dijadikan satu kali saja dalam suatu function, kemudian function tersebut dapat dipanggil berulang kali.
Contoh Function I :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void garis(); // prototype function
void main() // main function
{
clrscr();
garis(); // panggil function
cout << “NIM NAMA MAHASISWA”
<< endl;
garis(); // panggil function
cout << “M0197001 AMIR HAMZAH
“ << endl;
cout << “M0197002 PAIMAN” << endl;
garis(); // panggil function
}
void garis() // detail function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++) {
cout << “-”;
}
cout << endl;
}
Contoh di atas menggambarkan bagaimana membuat function untuk membuat garis. Nama functionnya adalah garis. Untuk membuat suatu function, diperlukan suatu prototype dari function tersebut. Prototype function memiliki sintaks sbb:
returned_value_data_type nama_function(argumen);
Seperti halnya dalam Pascal, suatu function dapat mengembalikan (return) suatu nilai (value) yang tergantung tipe datanya. Tipe data value yang dikembalikan inilah yang dimaksud dengan returned_value_data_type. Sedangkan argumen merupakan parameter-parameter yang akan diolah dalam function tersebut. Argumen boleh ada boleh tidak, sesuai kebutuhan. Apabila parameter argumennya lebih dari satu, cara penulisannya sbb:
tipe_data param1, tipe_data param2, ...
Contoh penulisan prototype function:
- double kuadrat(int x);
- float luas_segitiga(float alas, float tinggi);
- int jumlah_bil(int x, int y, int z);
Apabila suatu function tidak mengembalikan nilai, maka returned_value_data_type nya diisi void. Setelah prototype function dibuat, selanjutnya membuat function tersebut secara detail. Suatu function disebut juga subprogram, oleh karena itu strukturnya juga sama dengan struktur program utama. Pada contoh function garis() di atas, detail dari function tersebut adalah:
void garis() // detail function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++)
{
cout << “-”;
}
cout << endl;
}
Kalau diperhatikan, strukturnya sama dengan program utama
main().
Contoh Function II:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
float luas(float alas, float tinggi);
void main()
{
clrscr();
a = 10.5;
t = 11;
cout << “HITUNG LUAS
SEGITIGA” << endl;
cout << “Panjang alas : “
<< a << endl;
cout << “Tinggi : “ <<
t << endl;
cout << “Luasnya : “ <<
luas(a,t) << endl;
}
float luas(float alas, float tinggi)
{
float luas_segitiga;
luas_segitiga = alas * tinggi *
0.5;
return luas_segitiga;
}
Detail function luas di atas dapat ditulis sbb:
float luas(float
alas, float tinggi)
{
return (alas * tinggi
* 0.5);
}
Perintah return adalah untuk mengembalikan hasil operasi di
sebelah kanannya ke perintah pemanggilan function.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar jika ada pertanyaan atau ingin menambahkan artikel kami, komentar yang anda submit tidak akan langsung muncul karena akan kami moderasi dulu.
silahkan tunggu komentar anda muncul dan balasan dari kami